Senin, 15 Juli 2013

KESENJANGAN PEMBANGUNAN


Kesenjangan Pembangunan Ekonomi di Bali seperti yang banyak diwacanakan orang, baik secara pribadi, kelompok-kelompok kajian, Pemerintah dan lainnya. Pembangunan secara fisik telah menunjukkan kemajuan yang sangat pesat, buktinya semakin banyak alih fungsi lahan baik lahan produksif maupun lahan kurang produktif. Dampak kemajuan tersebut mempengaruhi segala bentuk infrastruktur yang ada di wilayah Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Banyak pengamat, analis telah menyatakan adanya pertumbuhan yang kurang menyentuh kehidupan masyarakat secara merata dan adil, Pertumbuhan terjadi pada sisi-sisi tertentu dan isisi lain sangatlah kelang/kurang, akhirnya terjadilah migrasi/perpindahan penduduk.
Di Bali khususnya, sudah sangat kelihatan/dirasakan sekali oleh masyarakat kita, di Denpasar dan Badung terjadi penumpukan jumlah penduduk dan Investasi yang berlebihan, namun di daerah lain yakni di Bali Barat, Bali Utara, Bali Timur, dan Bali tengah belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.

Kenapa hal tersebut sulit di operasionalkan?.
1.   Masih ada egoisme sektoral dari masing-masing penguasa untuk tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi di darahnya akibat berlakukan undang-undang Otonomi daerah
2.   Pemerintah (propinsi /Pusat), belum sepakat untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kondisi/daya tamping daerahnya. Sehingga terkesan  saling mencari dan menafaatkan kesempatan.
3.   Pemerintah Daerah jangan gegabah dalam mereklamasi kawasan masing-masing, mengingat Bali Pulau yang sangat kecil dan diminati banyak orang, maklum orang berminat berbagai cara mereka tempuh, kan tinggal kembali kepada kita-kita semua utamanya para pemegang kebijakan
4.   Jika ada yang berminat berinvestasi ke Bali, Pemerintah sangat selesktif memberi kesempatan berinvestasi. Jangan ada kesan memberikan kesempatan kepada investor karena  ewuh pakewuh, karena janji politik, kakeluargaan dan sejenisnya.
5.   Masyarakat setempat juga jangan asal menerima kedatangan seseorang baik investor, maupun penduduk migrasi, harus juga selektif dalam menjaga, melestarikan dan mengelola pulau Bali yang kita cintai ini.
6.   Kita berharap banyak kepada pemegang kebijakan, janganlah kucing2an dalam menyikapi atau merekomendasi sesuai yang datang ke Bali, kalau belum mengerti mohon carikan nara sumber yang paham tentang hal tersebut.  Jangan sesuatu yang mudah diterjemahkan, lantas dipersulit dengan bahasa politis, sehingga membingungkan masyarakat banyak. Sikap profesionalisme perlu ditumbuh kembangkan.
Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar