Kesenjangan Pembangunan Ekonomi di Bali seperti
yang banyak diwacanakan orang, baik secara pribadi, kelompok-kelompok kajian,
Pemerintah dan lainnya. Pembangunan secara fisik telah menunjukkan kemajuan
yang sangat pesat, buktinya semakin banyak alih fungsi lahan baik lahan
produksif maupun lahan kurang produktif. Dampak kemajuan tersebut mempengaruhi
segala bentuk infrastruktur yang ada di wilayah Bali khususnya dan Indonesia
pada umumnya.
Banyak pengamat, analis telah menyatakan adanya
pertumbuhan yang kurang menyentuh kehidupan masyarakat secara merata dan adil,
Pertumbuhan terjadi pada sisi-sisi tertentu dan isisi lain sangatlah
kelang/kurang, akhirnya terjadilah migrasi/perpindahan penduduk.
Di Bali khususnya, sudah
sangat kelihatan/dirasakan sekali oleh masyarakat kita, di Denpasar dan Badung
terjadi penumpukan jumlah penduduk dan Investasi yang berlebihan, namun di
daerah lain yakni di Bali Barat, Bali Utara, Bali Timur, dan Bali tengah belum
menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Kenapa hal tersebut sulit di operasionalkan?.
1. Masih
ada egoisme sektoral dari masing-masing penguasa untuk tetap mempertahankan
pertumbuhan ekonomi di darahnya akibat berlakukan undang-undang Otonomi daerah
2. Pemerintah (propinsi /Pusat), belum sepakat
untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kondisi/daya tamping
daerahnya. Sehingga terkesan saling
mencari dan menafaatkan kesempatan.
3. Pemerintah Daerah jangan gegabah dalam
mereklamasi kawasan masing-masing, mengingat Bali Pulau yang sangat kecil dan
diminati banyak orang, maklum orang berminat berbagai cara mereka tempuh, kan
tinggal kembali kepada kita-kita semua utamanya para pemegang kebijakan
4. Jika ada yang berminat berinvestasi ke Bali,
Pemerintah sangat selesktif memberi kesempatan berinvestasi. Jangan ada kesan
memberikan kesempatan kepada investor karena
ewuh pakewuh, karena janji politik, kakeluargaan dan sejenisnya.
5. Masyarakat
setempat juga jangan asal menerima kedatangan seseorang baik investor, maupun
penduduk migrasi, harus juga selektif dalam menjaga, melestarikan dan mengelola
pulau Bali yang kita cintai ini.
6. Kita
berharap banyak kepada pemegang kebijakan, janganlah kucing2an dalam menyikapi
atau merekomendasi sesuai yang datang ke Bali, kalau belum mengerti mohon
carikan nara sumber yang paham tentang hal tersebut. Jangan sesuatu yang mudah diterjemahkan,
lantas dipersulit dengan bahasa politis, sehingga membingungkan masyarakat
banyak. Sikap profesionalisme perlu ditumbuh kembangkan.
Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar